Diterjang Banjir, Pagar Sekolah di Kejajar Wonosobo Jebol
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM- Hujan dengan durasi alam dan intensitas tinggi menerpa wilayah Kabupaten Wonosobo. Akibatnya terjadi longsor di beberapa kecamatan dan banjir menggenang di sejumlah ruas jalan utama kota. Delapan titik longsor terjadi di Kecamatan Mojotengah meliputi, Dusun Mojotengah Mojosari, Dusun Wonoyoso Mojosari, Dusun Serang Derongisor, Dusun Kemejing Larangan Ulon Dan Dusun Depok Sukerjorejo. Sedangkan dua titik longsor di Kecamatan Kejajar berada di Dusun Krakal Desa Surengede. Hujan deras juga mengakibatkan sejumlah ruas jalan di kota Wonosobo tergenang air, bahkan menyerupai sungai. Luapan air berasal dari sejumlah sungai dan saluran drainase yang tidak mampu menampung debit air yang meningkat secara signifikan ketika turun hujan. “Hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi lama, muncul 8 titik longsor di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Mojotengah dan Kecamatan Kejajar. Sedangkan di kota, luapan air menggenag sejumlah ruas jalan utama,” ungkap Kepala BPBD Wonosobo, Bambang Trie, kemarin. Menurutnya, untuk 6 titik longsor di Kecamatan Mojotengah mengakibatkan sejumlah fasilitas umum terganggu. Sebab material longsor menutup badan jalan dan juga menutup saluran sungai. Sedangkan dua titik longsor di wilayah Kecamatan Kejajar mengakibatkan satu unit rumah rusak serta tembok SD di Desa Suregede jebol. tidak ada korban dalam peritwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. “Tim dari BPBD dan relawan serta TNI dan Polri turun ke lokasi longsor dan membantu warga setempat bergotong royong membersihkan material longsor. Sedangkan untuk SD 3 Surengede yang jebol masih dilakukan pemantauan sebab posisi berada di pinggir sungai,” katanya. Pihaknya juga telah melakukan monitoring dan asesement terhadap lokasi longsor yang dekat dengan pemukiman warga. Pasalnya hujan deras masih terjadi di Wonosobo, sehingga ketika terjadi longsor susulan bisa dilakukan langkah antisipasi. “Hujan deras masih terjadi, maka pantuan lingkungan oleh pihak terkait dan warga setempat harus dilakukan, sebab berpotensi terjadi longsor ssusulan, utamanya untuk longsor yang dekat dengan pemukiman,” tandasnya. Informasi terkait prakiran cuaca dari BMKG akan terus diupdate dan disebarluaskan kepada masyrakat melalui pemerintah kecamatan, pemerintahan kelurahan dan desa serta relawan bencana. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: